Kisah Nabi Muhammad : Kematian Ibu dan Kakek Nabi Muhammad SAW

Posted by Ali Serizawa on Kamis, 10 Juli 2014

Pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai kisah Nabi Muhammad SAW, dimana akan diceritakan mengenai kematian ibu dan kakek Nabi Muhammad SAW.

Setelah berusia lima (di akhir usianya yang keempat) tahun, Nabi Muhammad SAW diantar kembali kepada ibunya. Setahun kemudian, Nabi Muhammad SAW dibawa oleh ibunya ke Madinah, bersama-sama dengan Ummu Aiman (sahaya peninggalan ayah Nabi Muhammad SAW), dengan tujuan untuk memperkenalkan kepada keluarga neneknya, Bani Adi bin Najjar dan untuk menziarahi makam ayahnya. Ditempat itu, kepada Nabi Muhammad SAW diperlihatkan rumah tempat ayahnya dirawat sampai meninggal dan pusara temat ayah Nabi Muhammad SAW dimakamkan.

Agaknya mengharukan juga cerita Aminah kepada Nabi Muhammad SAW tentang sang Ayah; Demikian terharunya, sehingga sampai sesudah Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi rasul dan berhijrah ke Madinah, peristiwa itu sering Nabi Muhammad SAW sebut-sebut. Dapat dibayangkan betapa sedih waktu itu. Setelah tinggal kira-kira satu bulan, Nabi Muhammad SAW dan ibunya kembali ke Mekah. Dalam perjalanan tiba-tiba ibu Nabi Muhammad SAW jatuh sakit dan meninggal, lalu dimakamkan di situ juga, yaitu di kota Abwa.

Setelah pemakaman ibundanya, Nabi Muhammad SAW kembali ke Mekah dan tinggal bersama kakeknya, Abdul Muthalib. Sang Kakek adalah seorang pemuka Quraisy yang disegani dan dihormati oleh masyarakat Arab. Berkat kasih sayang Abdul Muthalib, Nabi Muhammad SAW mulai terhibur hatinya, sang kakek berpesan kepada pengasuh Nabi Muhammad SAW, Ummu Aiman dan kepada anak laki-lakinya, Abu Thalib:
"wahai wanita penuh berkah! Janganlah engkau lalai menjaga anakku (Nabi Muhammad SAW), karena sesungguhnya para ahli kitab memperkirakan bahwa anakku akan menjadi Nabi umat ini."
"Dengarlah apa yang mereka ucapkan." Maka Abu Thalib pun menjadi penjaga Nabi Muhammad SAW. 

Namun keadaan ini tidak berlangsung lama, sebab baru tinggal selama dua tahun kakek Nabi Muhammad SAW wafat dalam usia 80 tahun; dan ketika itu Nabi Muhammad SAW baru berusia 8 tahun. Wafatnya Abdul Muthalib, pembesar dan pemimpin yang cerdas dan bijaksana, bukan saja merupakan kemalangan bagi keluarga tetapi juga bagi segenap penduduk Mekah. Sesuai dengan wasiat Abdul Muthalib, Nabi Muhammad SAW kemudian diasuh oleh pamannya Abu Thalib.

Kesungguhan Abu Thalib mengasuh keponakannya dan kasih sayang yang dicurahkannya ini tidaklah kurang dari yang diberikan kepada anak kandungnya sendiri. Selama dalam pengasuhannya Nabi Muhammad SAW menunjukkan sikap yang terpuji dan selalu membantu meringankan kehidupan keluarga sang paman.

Demikianlah Kisah Nabi Muhammad SAW pada saat ibu dan Kakeknya telah meninggal dunia pada kesempatan ini.

Sumber: Buku Kisah Nabi Yang Digunakan Dalam Penulisan Ini:

- K.R.M.T.H. Murdodiningrat, 2012. Kisah Teladan 25 Nabi Dan Rasul Dalam Al-Quran. Yang Menerbitkan Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
Kisah Nabi Muhammad SAW
Gambar Kisah Nabi Muhammad SAW

Blog, Updated at: 18.30
×

Protect Article By


DMCA.com Protection Status

Artikel ini dilindungi Oleh DMCA. Cantumkan Link Saat Mengkopi