Pada kesempatan ini akan diceritakan mengenai kisah Nabi Ismail as yang disembelih oleh ayahnya Nabi Ibrahim as
Setelah beberapa waktu Nabi Ibrahim as tinggal bersama isteri pertamanya, Siti Sarah di Palestina. Nabi Ibrahim as kembali ke Mekkah untuk menengok isteri keduanya, Siti Hajar dan putra pertamanya Nabi Ismail as.
Ketika itu Nabi Ibrahim bermimpi diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih puteranya Nabi Ismail as. Keesokan paginya Nabi Ibrahim memberitahukan kepada anaknya Nabi Ismail as. Wahai Ismail anakku sesungguhnya aku (Nabi Ibrahim as) melihat dalam mimpiku bahwa aku menyembelihmu (nabi Ismail as), maka pikirkanlah apa pendapatmu. Pada saat itu Nabi Ismail as baru berusia 14 Tahun.
Mendengar perkataan Nabi Ibrahim as tentang mimpinya, Nabi Ismail as tanpa keraguan sedikitpun mengatakan kejakanlah apa yang diperintahkan oleh Allah SWT.
Ketika Nabi Ismail as akan disembelih oleh Nabi Ibrahim as, ternyata Malaikat Jibril mengangkat Nabi Ismail as dan mengganti tubuh Nabi Ismail as dengan seekor domba yang besar lagi gemuk. Dari kisah Nabi Ismail as dan Nabi Ibrahim as inilah kemudian dijadikan oleh umat islam sebagai hari raya idul adha. Dimana ummat islam yang mampu disunatkan untuk mengorbankan binatang sembelihan untuk di sembelih pada hari raya idul adha.
Sembelihan itu kelak akan menjadi kendaraan bagi mereka yang telah berkorban di saat melintasi jembatan shiratal mustaqiim, titian amat panjang yang membentang diatas api neraka.
Nabi Ismail as mendapat julukan Sadiqul-wa'di, sebagai manusia yang selalu menepati janjinya walaupun untuk menepati janji itu Nabi Ismail as harus mengorbankan jiwanya. Nabi Ismail as ialah seorang Nabi dan Rasul yang ditugaskan menyampaikan risalah yang dibawa oleh ayahnya, Nabi Ibrahim as. Nabi Ismail as juga termasu manusia yang tinggi derajatnya.
Demikianlah mengenai Kisah Nabi Ismail as yang disembelih oleh ayahnya Nabi Ibrahim as.
Sumber: Buku Kisah Nabi yang digunakan dalam penulisan ini:
- K.R.M.T.H. Murdodiningrat, 2012. Kisah Teladan 25 Nabi Dan Rasul Dalam Al-Quran. Yang Menerbitkan Pustaka Pelajar: Yogyakarta.