Kisah Nabi Yusuf : Rencana Jahat Kakak-Kakak Nabi Yusuf

Posted by Ali Serizawa on Jumat, 04 Juli 2014

Pada kesempatan kali ini akan diceritakan tentang Kisah Nabi Yusuf as dengan saudara-saudaranya.

Pesan Nabi Yakub as kepada Nabi yusuf as agar merahasiakan mimpi ghaib itu tercium juga oleh kakak-kakak nabi yusuf as. Maka timbullah kedengkian yang memicu persekongkolan jahat antar mereka untuk mengeliminasi adik tiri mereka itu dengan tipu muslihat agar tidak diketahui oleh sang ayah.

(QS: Surah Yusuf ayat 8) : "(yaitu) ketika mereka berkata: 'sesungguhnya Nabi Yusuf as dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita daripada kita sendiri, padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat). Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata.'"

Sudara-saudara Nabi Yusuf as berniat untuk membunuh Nabi yusuf as atau membuang nabi yusuf as jauh-jauh di daerah yang tidak dikenal agar Nabi yusuf as tidak bisa kembali pulang sehingga dengan demikian sang ayah akan menaruh perhatian kepada mereka. Mungkin karena adik tiri mereka yang lain, Bunyamin, masih terlalu kecil sehingga tidak dimasukkan dalam rencana jahat mereka.

(QS: Surah yusuf ayat 9) "Bunuhlah Nabi Yusuf as atau buanglah dia ke suatu daerah (yang tidak dikenal) supaya perhatian ayahmu tertumpah kepadamu saja, dan sesudah itu hendaklah kamu menjadi orang-orang yang baik."

Namun rupanya permufakatan keji itu tidak disetujui secara bulat. Seorang di antara mereka, Yahudza (Syam'un), mengatakan bahwa pembunuhan merupakan perbuatan dosa besar. Ia mengusulkan agar membuang nabi yusuf as ke dalam sumur.

Setelah dicapai kesepakatan bersama dan kesamaan pendapat, mereka beramai-ramai menghadap sang ayah agar mengizinkan nabi yusuf as untuk diajak bermain. Namun dengan halus ayah mereka menolak untuk membawa nabi yusuf as untuk diajak bermain oleh kakak-kakaknya.

Mendengar keberatan sang ayah, Kakak-kakak nabi yusuf as tetap merayu dan mendesak agar supaya diperkenankan mengajak nabi yusuf as bersenang-senang bersama mereka, padahal mereka telah menyembunyikan biat busuk yang hanya diketahui oleh Allah SWT. Akhirnya mereka berhasil juga melunakkan hati sang ayah untuk mengijinkan mereka mengajak nabi yusuf as untuk bermain sambil mengembalakan kambing.

Setelah mereka diizinkan oleh sang ayah untuk mengajak Nabi yusuf as pergi mengembalakan kambing, maka dimulailah rencana jahat mereka. Mula-mula mereka mencari sebuah sumur yang airnya sedikit dan jauh tersembunyi letaknya. Kemudian mereka menceburkan Nabi Yusuf as ke dalam sumur setelah sebelumnya mereka lepaskan baju gamis nabi yusuf as. Lalu mereka memotong kambing untuk dioleskan darahnya pada baju gamis nabi yusuf as.

Selesai melaksanakan perbuatan jahat itu mereka kembali pulang menemui sang ayah dengan muka sedih sambil menangis dan mengatakan bahwa apa yang dikhawatirkan sang ayah benar-benar terjadi. Mereka membela diri dengan mengatakan bahwa meskipun mereka telah berusaha sekuat tenaga melawan serangan sekawanan serigala, namun tidak berhasil menyelamatkan Nabi Yusuf as.

Sebagai bukti bahwa Nabi Yusuf as telah tewas diterkam serigala maka mereka tunjukkan baju gamis nabi yusuf as yang berlumuran darah (kambing). Namun sang ayah menaruh curiga atas bukti yang mereka bawa karena bila benar diterkam serigala kenapa baju nabi yusuf as tidak robek dan kenapa pula warna darah itu tidak seperti warna darah manusia.

Tidak berapa lama Nabi Yusuf as berada dalam sumur, datanglah kaum musafir dari negeri Mad-yan hendak berdagang ke negeri Mesir. Mereka mencari air dari sumur itu dan sangatlah terkejut mendapati ada orang yang menggelantung pada tali timba (ember) yang mereka pergunakan untuk mencari air ke dalam sumur. Mereka menjadi kegirangan mendapati seorang anak muda yang rupawan dan bersih kulitnya. Kemudian mereka membawa Nabi Yusuf as ke negeri Mesir untuk dijual sebagai budak belian.

Mereka Kemudian cepat-cepat menjual Nabi Yusuf as kepada seorang pembesar penting kerajaan Heksos, Mesir dengan harga murah, hanya 22 Dirham agar tidak keburu diminta kembali oleh yang berhak, yaitu pemilik yang sebenarnya. Pembesar itu seorang wazir yang diserahi berbagai perbendaharaan kerajaan. Pembesar itu bernama Qithfir bin Rauhib bergelar Al Aziz dan isterinya yang sangat cantik lagi masih muda bernama Siti Zulaikha (ada yang mengatakan Zulaikha adalah gelar, sedang nama sebenarnya adalah Faka binti Yunus.

Qithfir bin Rauhib berpesan kepada isterinya, Zulaikha agar memperlakukan dan memberi pendidikan dengan baik kepada Nabi Yusuf as yang baru saja dibelinya. Akhirnya mereka bersepakat akan manjadikannya nabi yusuf as sebagai anak angkat karena mereka belum juga mendapatkan anak meski sudah melangsungkan pernikahan cukup lama dan isterinya masih muda belia waktu itu.

Demikianlah mengenai Kisah Nabi Yusuf as yang dibuang oleh saudara-saudaranya.

Sumber: Buku Kisah Nabi Yang Dipakai dalam Penulisan Ini:

- K.R.M.T.H. Murdodiningrat, 2012. Kisah Teladan 25 Nabi Dan Rasul Dalam Al-Quran. Yang Menerbitkan Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
Kisah Nabi Yusuf
Gambar Kisah Nabi Yusuf

Blog, Updated at: 22.43
×

Protect Article By


DMCA.com Protection Status

Artikel ini dilindungi Oleh DMCA. Cantumkan Link Saat Mengkopi